Tuesday, 26 April 2016

Saudara ku

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم 

 

syair dan sajak ini

ku sampaikan untuk saudara ku

yang masih menutup mata akan saudara nya sendiri

tertidur pulas di rumah batu, sementara tetangga nya menahan kantuk karena lapar menjerat tubuh nya. Mereka tak meminta harta mu, yang hanya mereka mau sebagian uang mu sebagai pengisi perut dan menyambung hidup.

 

Air Mata Saudara ku

 

Tangisan itu selalu terlihat di balik senyum saudara ku

Tangisan yang membuat nya tertunduk malu

Tangisan yang menutup mulut nya untuk berucap kamu

Tangisan yang mengunci langkah kaki nya untuk maju

 

Dia

Dia masih tertawa

Terlena dengan wanita jelita nya

Dingin dan sejuk menyapa tubuh nya

Di dalam kuda besi dan tambang emas nya

 

 

 


No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah mengomentar blog ini.
Semoga bermanfaat bagi perkembangan blog ini kedepan!

Akhir Kehidupan Hakiki